Materi Kultum
Singkat Tentang Pacaran PART 2
nah ini contoh yang ke dua, silahkan membaca.
Segala puji hanya milik Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya kepadaNya
kita memuji, meminta tolong, memohon ampunan, bertaubat dan memohon
perlindungan atas kejelekan-kejelekan diri dan amal-amal yang buruk.
Barangsiapa yang diberi Allah petunjuk maka tidak ada yang dapat
menyesesatkannya dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat
memberikannya hidayah taufik.
Suatu hal yang telah
menyebar luas dikalangan masyarakat sebuah kebiasaan yang terlarang dalam islam
namun sadar tak sadar telah menjadi suatu hal yang sangat sering kita lihat
bahkan sebahagian orang menganggapnya adalah suatu hal yang boleh-boleh saja,
kebiasan tersebut adalah apa yang disebut sebagai pacaran.
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
“Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina
itu adalah perbuatan yang keji…” (QS. Al-Isra : 32).
Istilah
pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam.
Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan. Masa
tunangan ini adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah
putus, tidak akan mempunyai dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam
masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang
aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan
mereka.
Pacaran adalah suatu yang sudah jelas
keharamannya dalam islam.
Kalau
dilihat dari hukum Islam, pacaran yang dilakukan oleh anak-anak sekarang adalah
haram. Mengapa haram?
Karena pacaran itu akan membawa kepada perzinahan dimana zina
adalah termasuk dosa besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh
karena itu ayatnya berbunyi sebagaimana yang dikutip di awal tulisan ini. Ayat
tersebut tidak mengatakan jangan berzina, tetapi jangan mendekati zina, mengapa
demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak langsung, tetapi
melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang, berkenalan, bercumbu
kemudian baru berbuat zina yang terkutuk itu.
Jika
ada yang mengatakan bahwa pacaran belumlah dapat dikatakan sebagai perbuatan
menuju zina, maka kita katakan kepadanya bukankah orang yang paling tahu
tentang perkara yang dapat mendekatkan ummatnya ke surga dan menjauhkannya dari
api neraka telah mengatakan :
وَ احْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ وَ غَضُّوْا أَبْصَارَكُمْ وَ كَفُّوْا أَيْدِيَكُمْ
“Jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan-pandangan
kalian dan tahanlah tangan-tangan kalian”
mudah-mudahan yang sedikit ini dapat menjadi renungan bagi
orang-orang yang masih melakukannya dan bagi kita yang tidak mudah-mudahan
Allah jaga anak keturunan kita darinya.
jadi kawan masihkah kita berfikir untuk pacaran saat inii??
*Melihat kecermin menatap diri ini juga*
sedangkan sudah jelas bagaimanna aturan dan hukumnya dalam
islam?? kita memang kadang berfikir itu berat atau itu mah bukan hal gampang
saat ini... tapi akan mudah dan indah kalau kita memikirkan janji janji indah
yg ALLAH janjikan kepada hambaNYA yg patuh dan ta'at kepadaNYA..